BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang
eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia
memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis.
Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah
kemempuan bawaan yang dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia
disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh
dan berkembang secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya.
Bantuan yang dimaksud antara lain adalah
dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan yang
diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya diharapkan
sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai
potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki
akan berdampak negative bagi perkembangan manusia.
Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut dengan masa adolesen. Ketika manusia meginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya kematangan dalam dirinya.
Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut dengan masa adolesen. Ketika manusia meginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya kematangan dalam dirinya.
Kematangan jiwa tersebut menggambarkan
bahwa manusia tersebut sudah menyadari makna hidupnya. Dengan kata lain manusia
dewasa sudah mulai memilih nilai – nilai atau norma yang telah dianggap mereka
aik untuk dirinya serta mereka berudaha untuk mempertahankan nilai – nilai atau
norma – norma yang telah dipilihnya tersebut.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja karakteristik perkembangan
pada fase dewasa?
3. Bagaimana perkembangan kepercayaan
pada fase dewasa?
BAB II
LANDASAN TEORI
- Pengertian
psikologi perkembangan fase dewasa
Pengertian psikologi menurut istilah (terminologi) memiliki
pendapat berlainan yang dikemukakan banyak para ahli psikologi, namun secara
garis besar Sartain dalam bukunya Psychology understanding Human Behavior serta
Woodworth dan Marquis memiliki pendapat yang senada dengan M.Surya, Nana
Syaodih dan Sarlito Wirawan Sarwono, yaitu “Psikologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku atau kegiatan individu (manusia)
dalam interaksi (hubungan) dengan lingkungannya.[1]
Menurut pendapat J.P Chaplin, 1979 dan Ross Vasta, dkk.,1992
dapat isimpukan bahwa psikologi perkembangan marupakan salah satu bidang
psikologi yang memfokuskan kajian atau pembahasannya mengenai perubahan tingkah
laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi (pra-natal) sampai mati.[2]
Sedangkan istilah “dewasa” berasal dari kata latin yaitu
adults yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau
telah menjadi dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah
menyelesaikan pertumbuhannya dan telah siap meneria kedudukan dalam masyarakat
bersamaan dengan orang dewasa lainnya Jadi psikologi perkembangan fase dewasa
yaitu salah satu bidang psikolog yang memfokuskan pembahasannya mengenai
perubahan tingkah laku dan proses perkembangan pada fase dewasa.
2. Karakteristik Perkembangan pada Fase
Dewasa
Setiap kebudayaan memuat pembedaan usia kapan seseorang
mencapai status dewasa secara resmi. Masa dewasa dapat dikatakan sebagai masa
yang paling lama dalam rentang hidup. Selama masa yang panjang ini, perubahan
fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang dapat diramalkan yang
menimbulkan masalah-masalah penyesuaian diri, tekanan-tekanan, serta
harapan-harapan. Saat terjadinya peubahan-perubahan fisik dan psikis tertentu,
masa dewasa biasanya dibagi menjadi tiga periode yang menunjuk pada
perubahan-perubahan tersebut,[3],
yaitu:
a)
Masa dewasa dini (dewasa awal)
Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap
pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan baru. Periode ini secara umum
berusia sekitar 18-25 dan berakhir sekitar 35-40 thn.Dewasa Dini, memiliki
ciri-ciri yaitu :
- Fsikis
: fungsi organ-organ berjalan dengan sempurna dan mengalami masa
produktifitas yang tinggi
- Fungsi
motorik : memiliki kecepatan respon yang maksimal dan mereka dapat
menggunakan kemampuan ini dalam situasi tertentu dan lebih luas.
- Fungsi
psikomotorik :Kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat secara
maksimal, biasanya atlit yang berprestasi mencapai puncak kejayaannya atau
klimaknya pada usia dewasa muda.
- Bahasa
: Keterampilan berbahasa lebih dikuasai, dan lebih supel serta mudah
berkomunikasi dengan orang lain.
- Intelegensi
: Kemampuan berfikir lebih realistis dan berfikir jauh kedepan, strategis
dan selalu bersemangat untuk berwawasan luas.
- Emosional
: stabilitas emosi masih mengalami naik turun, namun tetap terkontrol dan
cendrung mengarah ketitik ketitik keseimbangan dan bisa mnerima tanggung
jawab.
- Kepribadian
1. Masa dewasa dini sebagai masa
kreatif
2. Masa dewasa dini sebagai masa
keinginan mandiri
3. Masa dewasa dini sebagai masa
komitmen ; Suatu komitmen dibuat oleh orang dewasa muda karena mereka dituntut
untuk menjadi orang dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab bagi kehidupannya
sendiri.
4. Masa dewasa dini sebagai masa
ketergantungan
- Sosial
: Masa dewasa dini biasanya akan lebih supel dalam berteman namun kondisi
mereka seringkali mengubah cara berteman kerah kelompok-kelompok.
- Moralitas
dan keagamaan : masa dewasa dini selalu memiliki keinginan untuk
bisa mengikuti nilai-nilai adapt istiadat yang berlaku, begitu pula dengan
nilai keagamaan yang memiliki tempat tersendiri dihati orang dewasa, namun
seringkali dewasa muda belum bisa mengikuti nilai-nilai tersebut secara
sempurna.
b)
Masa dewasa madya (dewasa tengah)
Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir
sekitar 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi
penurunan kekuatan fisik, sering pula diiringi oleh penurunan daya ingat. Usia
madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, biasanya
usia tersebut dibagi dalam dua sub bagian, yaitu: (1) Usia madya dini dari usia
sekitar 35-50 tahun, dan (2) Usia madya lanjut dari 50-60 tahun. Pada periode
usia madya lanjut, perubahan fisik dan psikologis menjadi lebih kelihatan.
Ciri- ciri dari masa dewasa madya yaitu:
- Fsikis
: fungsi organ-organ berjalan sempurna namun mulai mengalami gangguan-gangguan,
seperti penyakit pada saluran pencernaan, dll.
- Fungsi
motorik : memiliki kecepatan respon yang baik, tetapi diakhir usia dewasa
madya kecepatan respon mengalami penurunan.
- Fungsi
psikomotorik :
Kemampuan
kaki : mampu berjalan dan meloncat, diakhir usia madya kemampuan kaki mulai
mengalami keterbatasan.
- Bahasa
: Keterampilan berbahasa lebih sopan, agak bijak dan lebih dewasa
- Intelegensi
: Kemampuan berfikir masih realistis.
- Emosional
: stabilitas emosi masih sudah seimabang, terkontrol.
- Sosial
: Masa dewasa madya awal biasanya lebih giat bermasyarakat dan mengenal
tetangga.
- Moralitas dan keagamaan :
sangat menghargai adat istiadat dan daya tarik kearah religi mulai
terlihat apalagi diusia madya akhir.
c)
Dewasa
akhir (usia lanjut)
Usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis
tertentu. Efek-efek tersebut menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut
akan melakuan penyesuaian diri secara baik atau buruk. Akan tetapi, ciri-ciri
usia lanjut cendrung menuju dan membawa penyesuaian diri yang buruk daripada
yang baik dan kepada kesengsaraan dari pada kebahagiaan. Ciri-ciri usia lanjut
yaitu:
·
Perbedaan
Individual Pada Efek Menua
Sebagai kebiasaan hukum umum bahwa penuaan fisik lebih cepat dibandingkan
dengan penuaan mental, walaupun hal yang sebaliknya juga kadang-kadang terjadi,
terutama apabila seseorang sangat memikirkan proses ketuannya dan membiarkan
saja penuaan mentalnya terjadnya terjadi apabila tanda-tanda pertama ketuaan
fisik tampak.
·
Perubahanfungsi
inderawi
Terjadi perubahan umum fungsi inderawi pada usia lanjut,
mulai dari terjadi kemunduran atau berkurang fungsinya, hingga kehilangan
fungsi inderawi, yaitu: indra penglihatan, indera pendengaran, indera perasa,
indera penciuman, indra perabaan dan indera sensitivitas terhadap rasa sakit.
·
Perubahan
Kemampuan Motorik
- kelenturan otot-otot tangan bagian depan dan
otot-otot yang menopang tegaknya tubuh.
- Penurunan kecepatan dalam bergerak mulai
melemah
-
Kekuatan orang usia lanjut cendrung menjadi canggung dan kagok.[4]
3. Perkembangan kepercayaan pada orang dewasa
Dari segi ilmu jiwa Agama, dapat dikatakan bahwa perubahan keyakinan
atau perubahan jiwa agama pada orang dewasabukanlah suatu hal yang terjadi
secara kebetulan saja, dan tidak pula merupakan pertumbuhan yang wajar, akan
tetapi adalah suatu kejadian yang didahului oleh suatu proses dan kondisi yang
dapat diteliti dan dipelajari. Perkembangan jiwa agama pada orang dewasa, yang
terpenting ialah yang dinamakan “konversi Agama”, keyakinan yang berupa mistik,
dan perubahan kearah acuh tak acuh terhadap ajaran agama.
Walter Houston Clark dalam bukunya “ The Psychology of
Religion “ memberikan definisi konversi sebagai berikut :
Konversi agama sebagai suatu macam
pertumbuhan atau perkembangan spiritual yang mengandung perubahan arah yang
cukup berarti, dalam sikap terhadap ajaran dan tindak agama. Lebih jelas dan
lebih tegas lagi, konversi agama menunjukkan bahwa suatu perubahan emosi yang
tiba-tiba kea rah mendapat hidayah Allah secara mendadak, telah terjadi, yang
mungkin saja sangat mendalam atau dangkal. Dan mungkin pula terjadi perubahan
tersebut secara berangsur-angsur.
Diantara masalah-masalah yang patut diteliti oleh Ilmu
Jiwa Agama tentang konversi agama, antara lain :
1. Proses Konversi Agama
Dalam membicarakan proses terjadinya konversi agama,
sebenarnya sukar untuk menentukan satu garis, atau satu rentetan proses yang
akhirnya membawa kepada keadaan keyakinan yang berlawanan dengan keyakinannya
yang lama. Proses ini berbeda antra satu orang dengan yang lainnya, sesuai
dengan pertumbuhan jiwa yang dilaluinya, serta pengalaman dan pendidikan yang
diterimanya sejak kecil, ditambah dengan suasana lingkungan, dimana ia hidup
dan pengalaman terakhir yamng menjadi puncak dari perubahan keyakinan itu.
Selanjutnya apa yang terjadi pada hidupnya sesudah itu.
Tiap-tiap
konversi agam melalui proses-proses jiwa sebagai berikut:
a.
Masa
tenang pertama, masa tenang sebelum mengalami konversi, dimana segala sikap,
tingkah laku dan sifat-sifatnya acuh tak acuh menentang agama.
b. Masa ketidak-tenangan; konflik dan
pertentangan batin berkecamuk dalam hatinya, gelisah, putus asa, tegang, panic
dan sebagainya, baik disebabkan oleh moralnya, kekecewaan atau oleh apapun
juga.
c.
Peristiwa
konversi itu sendiri setelah masa goncang itu mencapai puncaknya.
d. Keadaan tentram dan tenang.
e.
Ekspresi
konversi dalam hidup.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
konversi agama.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa konversi agama, antara
lain :
a.
Pertentangan
batin (konflik jiwa) dan ketegangan perasaan.
b. Pengaruh hubungan dengan tradisi
agama.
c.
Ajakan /
seruan dan sugesti.
d. Faktor-faktor emosi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
psikologi perkembangan fase dewasa yaitu salah satu bidang
psikolog yang memfokuskan pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan
proses perkembangan pada fase dewasa.
Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap
pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan baru. Periode ini secara umum
berusia sekitar 18-25 dan berakhir sekitar 35-40 thn.
Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir
sekitar 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai dengan adanya
perubahan-perubahan jasmani dan mental.
Usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis
tertentu. Efek-efek tersebut menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut
akan melakuan penyesuaian diri secara baik atau buruk.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya sampaikan, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kami penulis. Kritik dan saran
sangat saya harapkan demi perbaikan makalah saya. Kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT., kekhilafan dan kekurangan milik manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf,
Syamsul , LN.,m.,pd.2002.Pengantar Psikologi. FIP UPI
Dahlan,
M. Djawad, 2001. Psikologi Perkembangan anak dan remaja. Rosda
Hidayati,
Wiji, M. Ag.2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: TERAS
Daradjat,
Zakiah.1996.Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang
[1]Dr.H.
Syamsu Yusuf, LN.,m.,pd. Pengantar Psikologi. FIP UPI: 2002. h.1-2
[2]Prof.dr.M.
Djawad Dahlan, Psikologi Perkembangan anak dan remaja. Rosda: 2001,
h.3-4.
[3]Ibid.hal 5
[4]
Dra.Wiji Hidayati, M. Ag. Psikologi Perkembangan. (Yogyakarta: TERAS,
2008)hal. 152-159
[5]
Prof.DR. Zakiah Daradjat. Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta: Bulan Bintang,
1996). Hal 136- 164
Clock
Flags
Popular
Posts
BAB
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk
sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan makhluk ...
BAB
I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pembangunan Nasional
di bidang pengembangan sumberdaya manusia Indonesia yang berk...
BAB
I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perdagangan adalah
suatu yang terhormat didalam ajaran Islam, karena itu cukup bany...
Hadits 1 a. Memanah عَنْ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ
يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّ...
GARA-GARA
BENG-BENG SEKALI NYOBA, BERASA DAHSYATNYA!
“Thok… thok…
thok! Jes, bangun! Sekolah nggak? Sudah siang saya...
Blogger
templates
Lencana
FacebookAmbar Vindity
Tidak ada komentar:
Posting Komentar