Rabu, 22 April 2015

4 tahap mendidik anak cara rasulullah SAW



Bottom of Form
Top of Form
Bottom of Form
4 Tahap Mendidik Anak Cara Rasulullah S.A.W

4 tahap bagaimana mendidik anak mengikut sunnah Rasulullah s.a.w adalah :
1)   Umur anak-anak 0-6 tahun. Pada masa ini, Rasulullah s.a.w menyuruh kita untuk memanjakan, mengasihi dan menyayangi anak dengan kasih sayang yg tidak berbatas. Berikan mereka kasih sayang tanpa mengira anak sulung mahupun bongsu dengan bersikap adil terhadap setiap anak-anak. Tidak boleh dipukul sekiranya mereka melakukan kesalahan walaupun atas dasar untuk mendidik.

kesadaran agama pada remaja





PENDAHULUAN
       I.            Latar belakang masalah
Banyak orang yang bilang bahwa masa remaja adalah masa  gemilang, karena masa remaja adalah fase dimana sesorang manusia akan mempersiapkan dirinya  yang berperan sebagai khalifah dimuka bumi ini dengan kesadaran akan tanggung jawab terhadap sesama makhluk dan meneguhkan pengabdiannya kepada Allah melalui aktifitas amar ma’ruf dan nahi munkar.
Namun kenyataan dilapangan justru kelompok remajalah yang mempunyai tingkat kenakalan dan kerusakan terbesar, dengan adanya kegoncangan internal dalam dirinya. Secara teori hal itu dikarenakan beberapa faktor diantaranya karena fase remaja berada dalam masa peralihan dari fase anak-anak menuju tingkat remaja sehingga banyak terjadi gap yang sering tidak diketahui oleh orang-orang yang ada disekitarnya.
Hal ini yang membuat masalah ini menarik untuk dikaji, dimana pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis dan terstruktur dalam rangka mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia[1], harus mampu mengatasi masalah-masalah tersebut.
Sehingga dalam makalah ini penulis mencoba menganalisis dari perkembangan rasa agama remaja kemudian implikasinya terhadap pendidikan agama islam dengan mempertimbangkan bebeapa aspek rasa agama pada fase remaja.

Senin, 20 April 2015


PSIKOLOGI PERKEMBANGAN FASE DEWASA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan bawaan yang dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya.

Bantuan yang dimaksud antara lain adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan yang diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki akan berdampak negative bagi perkembangan manusia.