4 Tahap Mendidik Anak Cara
Rasulullah S.A.W
4 tahap
bagaimana mendidik anak mengikut sunnah Rasulullah s.a.w adalah :
1)
Umur anak-anak 0-6 tahun. Pada masa ini, Rasulullah s.a.w menyuruh kita
untuk memanjakan, mengasihi dan menyayangi anak dengan kasih sayang yg tidak
berbatas. Berikan mereka kasih sayang tanpa mengira anak sulung mahupun
bongsu dengan bersikap adil terhadap setiap anak-anak. Tidak boleh dipukul
sekiranya mereka melakukan kesalahan walaupun atas dasar untuk mendidik.
Sehingga, anak-anak akan lebih dekat dengan kita dan merasakan kita sebagai bagian dari dirinya saat besar, yang dapat dianggap sebagai teman dan rujukan yang terbaik. Anak-anak merasa aman dalam meniti usia kecil mereka karena mereka tahu anda (ibu bapak) selalu ada disisi mereka setiap masa.
2)
Umur anak-anak 7-14 tahun. Pada tahap ini kita mula menanamkan nilai DISIPLIN
dan TANGUNGJAWAB kepada anak-anak. Menurut hadits Abu Daud,
“Perintahlah anak-anak kamu supaya mendirikan shalat ketika berusia tujuh
tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh
tahun dan asingkanlah tempat tidur di antara mereka (lelaki dan
perempuan). Pukul itu pula bukanlah untuk menyiksa, cuma sekadar untuk
mengingatkan mereka. Janganlah dipukul bagian muka karena muka adalah tempat
penghormatan seseorang. Allah SWT mencipta sendiri muka Nabi Adam.
Sehingga, anak-anak akan lebih bertanggungjawab pada setiap suruhan terutama dalam mendirikan sholat. Inilah masa terbaik bagi kita dalam memprogramkan kepribadian dan akhlak anak-anak mengikut acuan Islam. Terserah pada ibu bapak apakah ingin menjadikan mereka seorang muslim, yahudi, nasrani ataupun majusi.
3) Umur anak-anak 15- 21
tahun. Inilah fasa remaja yang penuh sikap memberontak. Pada tahap ini,
ibubapa seeloknya mendekati anak-anak dengan BERKAWAN dengan mereka.
Banyakkan berborak dan berbincang dengan mereka tentang perkara yang mereka
hadapi. Bagi anak remaja perempuan, berkongsilah dengan mereka tentang kisah
kedatangan ‘haid’ mereka dan perasaan mereka ketika itu. Jadilah pendengar
yang setia kepada mereka. Sekiranya tidak bersetuju dengan sebarang tindakan
mereka, hindari menghardik atau memarahi mereka terutama dihadapan
saudara-saudaranya yang lain tetapi gunakan pendekatan secara diplomasi
walaupun kita adalah orang tua mereka. Sehingga, tidak ada orang ketiga atau
‘asing’ akan hadir dalam hidup mereka sebagai tempat rujukan dan pendengar
masalah mereka. Mereka tidak akan terpengaruh untuk keluar rumah untuk
mencari kesenangan lain karena memandangkan semua kebahagian dan kesenangan
telah ada di rumah bersama keluarga.
4) Umur anak 21 tahun
dan ke atas. Fase ini adalah masa ibu bapak untuk memberikan sepenuh KEPERCAYAAN
kepada anak-anak dengan memberi KEBEBASAN dalam membuat keputusan
mereka sendiri. Ibu bapak hanya perlu pantau, menasehati dengan diiringi doa
agar setiap tindakan yang diambil mereka adalah betul. Berawal dari
pengembaraan kehidupan mereka yang benar di luar rumah. InsyaAllah dengan
segala displin yang diasah sejak tahap ke-2 sebelum ini cukup menjadi benteng
diri buat mereka. Ibu bapak jangan lelah untuk menasihati mereka, kerana
kalimat nasihat yang diucap sebanyak 200 kali atau lebih terhadap anak-anak
mampu membentuk tingkah aku yang baik seperti yang ibu bapak inginkan.
Curahkan
Kasih Sayang dengan Bermain Bersama-sama Mereka
Tiada
manusia dilahirkan tanpa titik permulaan. Sesungguhnya fase yang terpenting
dalam pertumbuhan setiap anak-anak adalah pada fase yang pertama mengikuti
pendidikan Rasulullah S.A.W seperti di atas. Tahap ini dianggap paling penting
karena ketika inilah asas @ foundation dalam kerohanian anak-anak yang
sehat terbentuk.
Termasuk
perilaku, anak-anak yang diberi perhatian dan kasih sayang yang cukup akan
membesar dengan penuh yakin dan lebih mudah mendengar kata. Sebaliknya bagi
anak-anak yang kurang diberi perhatian, mereka mudah memberontak dengan
melakukan perkara yang dilarang walaupun berulang kali ditegur. Mereka
percaya itulah cara terbaik bagaimana untuk menarik perhatian anda lagi.
Masa Kecil
Mereka Takkan Berulang Buat Kali Kedua…
Dipetik
kata-kata Prof. Dr. Muhaya dalam siaran langsung di radio IKIM.fm dalam segmen ‘Reset Minda
Orang Yang Tenang’ baru-baru ini,
“Carilah
aktivititas atau program yang memberi manfaat pada masa yang berkualitas
bersama anak-anak. Program yang menekankan pada ikatan kekeluargaan ataupun ‘family
bonding time’ adalah program terbaik dalam ‘membayar’ semua masa dan
tenaga yang kita gunakan untuk mencari rezeki kepada anak-anak”.
![]() |

Facebook ©
2015
perbanyak latihan
BalasHapus